Warga Banjar Sanding, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, kembali mengeluhkan layanan air dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sanjiwani Gianyar. Pasokan air yang sering mati, terutama pada jam-jam krusial, membuat warga semakin resah.
Salah seorang warga, Dewa, mengungkapkan bahwa sudah hampir satu bulan ia mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Menurutnya, pasokan air dari PDAM tidak stabil dan sering mati di saat dibutuhkan.
"Kadang dalam satu hari air mengalir penuh, tetapi lebih sering mati saat diperlukan, seperti pagi hari pukul 06.00 hingga 09.00 WITA, serta sore hari pukul 16.00 hingga 20.00 WITA," kata Dewa pada Senin, 31 Maret 2025.
Ia mengaku sudah berupaya mengatasi permasalahan ini dengan membeli tandon untuk menampung air. Namun, akibat pasokan yang tidak lancar, tandonnya kini juga kosong.
Rekomendasi Berita

Gudang Pengerajin Kayu di Desa Saba Terbakar, Diduga Akibat Konsleting Listrik
Kamis, 01 Mei 2025 pukul 20.08 WITA

Polres Gianyar Gelar Patroli Cipta Kondisi Antisipasi May Day 2025, Pastikan Keamanan Obyek Wisata
Selasa, 29 April 2025 pukul 18.22 WITA

Inspektorat Gianyar Pastikan Kadishub Tak Langgar Hak Warga Terkait Penutupan Akses Rumah
Senin, 28 April 2025 pukul 15.26 WITA

Polres Gianyar Gelar Minggu Kasih dan Bakti Sosial di Yayasan Cahaya Mutiara Ubud
Minggu, 27 April 2025 pukul 10.31 WITA
"Saya sudah sering menghubungi petugas PDAM, tetapi pelayanannya masih bermasalah. Sudah ada pegawai yang mengecek, tetapi tidak ada tindak lanjut maupun penyelesaian yang konkret," ujarnya.
Dewa berharap permasalahan ini dapat segera diselesaikan agar masyarakat tidak terus-menerus mengalami kesulitan akibat ketersediaan air yang tidak menentu. Ia juga menyoroti pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi masyarakat Bali yang kerap membutuhkan air dalam pelaksanaan upacara adat.
"Air itu kebutuhan utama setiap orang, apalagi bagi kami di Bali yang sering mengadakan kegiatan adat. Kami berharap permasalahan ini segera mendapatkan solusi yang permanen," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur Utama Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, I Wayan Suastika, belum memberikan konfirmasi terkait keluhan warga tersebut.