Uji coba memasak untuk mendukung Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah digelar di Dapur Sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, pada Rabu, 30 April 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari persiapan teknis menjelang peluncuran resmi program MBG yang akan dilaksanakan pada 5 Mei 2025. Uji coba mencakup seluruh proses produksi, mulai dari pengolahan bahan makanan, pengemasan, hingga distribusi. Sebanyak 40 porsi makanan diproduksi sebagai simulasi awal untuk mengevaluasi kesiapan operasional dapur.
Program ini merupakan kerja sama antara Badan Gizi Nasional dengan Yayasan Jana Kerthi dari Kabupaten Jembrana, yang bertujuan meningkatkan akses makanan sehat dan bergizi bagi siswa sekolah, khususnya di wilayah Blahbatuh.
Rekomendasi Berita

Gudang Pengerajin Kayu di Desa Saba Terbakar, Diduga Akibat Konsleting Listrik
Kamis, 01 Mei 2025 pukul 20.08 WITA

Seorang Pria Ditemukan Terluka dan Lemas di Bawah Jembatan Baypass Ida Bagus Mantra Blahbatuh
Selasa, 29 April 2025 pukul 13.17 WITA

Pemilik Bengkel Logam Mulia Klarifikasi Tudingan Penggelapan Jeep Willys
Selasa, 22 April 2025 pukul 08.09 WITA
SPPG Desa Keramas berdiri di atas lahan pribadi seluas 450 meter persegi milik warga setempat. Dapur ini telah dilengkapi dengan fasilitas sesuai standar kelayakan yang ditetapkan Badan Gizi Nasional. Pada tahap awal, dapur akan memproduksi 1.500 porsi makanan per hari selama 10 hari pertama, dan ditargetkan meningkat secara bertahap hingga mencapai 3.000 porsi per hari.
Program MBG di Desa Keramas menyasar 1.557 siswa dari dua sekolah, yakni SMP Negeri 2 Blahbatuh dengan jumlah 963 siswa dan SMP Negeri 3 Blahbatuh sebanyak 594 siswa. Untuk mendukung pelaksanaan program, sebanyak 27 tenaga kerja telah disiapkan dengan pembagian tugas di bidang pengolahan makanan, pengemasan, distribusi, penyiapan bahan, kebersihan, dan pencucian.
Uji coba ini menjadi bagian penting untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan, serta efisiensi alur produksi dan distribusi sebelum program diterapkan secara penuh. Kehadiran tenaga ahli gizi dalam kegiatan ini juga turut memastikan bahwa setiap porsi makanan yang disiapkan memenuhi kebutuhan gizi harian siswa.